Kamis, 22 Januari 2015

Terhalang sekat.

"Udah lama yah ga ketemu" katanya padaku sambil tersenyum, disini aku senang. kemana saja dia?, apa kabar dia?, 4 tahun tidak bertemu dan tidak berkomunikasi. "Iya", kataku canggung menahan rindu. Kita terdiam dalam sejuk nya pagi, disini. Disini kita bertemu di tempat saat kita pertama bertemu. Ya aku rindu dia, dia yg aku incar, dia yg aku suka, dia yang aneh, dia yang memanggilku "misterius". Tidak aku jangan berpikiran seperti itu. Dia milik teman ku sekarang, aku harus biarkan dia bahagia. "Bagaimana dengan nya apa kalian baik-baik saja?" Kataku memulai pembicaraan, dia langsung melihat kearahku dan tersenyum "ya, kami sangat bahagia" jawabnya lalu pandangannya kembali kedepan, "syukurlah, kapan aku sepertimu ah aku sangat iri" candaku padanya, "kau juga pasti bahagia dengan gilang"katanya tanpa melihat ke arahku. Aku terdiam, aku dan gilang tak ada hubungan apa apa tapi kami dekat, dan aku menyukainya dan dia pernah bilang menyukaiku. "Kami telah lama tak berkomunikasi"jawabku sambil tertunduk dan tersenyum. "Bukankah dia cinta pertamamu?"jawab nya sotau, "bukan"jawabku datar, "lha lalu siapa?" Katanya bingung, "kau juga pasti tau"jawabku.
Jawabanku membuat dia terdiam, aku yakin dia mengetahui nya. "Alumni sekolah smp dulu?"katanya, pertanyaan dia membuatku terkejut, aku hanya bisa diam tak menjawab, "aku pikir aku tau siapa" katanya, "yasudah diam saja kalau sudah tau" jawab ku, "boleh aku tebak?" Aku sangat ragu untuk menjawab boleh, tapi kapan lagi aku bisa jujur. Aku akan jujur tak peduli oleh malu. "Boleh'" akhirnya aku menjawab boleh, "gak salah pasti kaka kelas songong?hahaha" katanya sambil tertawa , aku terdiam, dia ternyata tau benar-benar tau, "padahal dulu juga aku menyukaimu, tapi aku malu" dia berbicara lagi, dan sungguh aku kaget mengapa dia berbicara seperti itu? Apa benar? Kaka kelas songong ku? Berbicara seperti itu? Aku senang sekaligus sedih, mendengar dia berkata jujur seperti itu, aku pun mengingat kembali saat kita dekat, diapun sama teringat, kami saling membuka histori lama:').
"awesome,konyol,lucu,makasih" kataku. "mungkin lain kali" katanya,"iya mungkin" kataku sambil tersenyum dan menunduk, "mungkin" jawab dia kembali. Saat ini aku merasa bahwa harapan ku kembali hadir, tapi tunggu apa aku sejahat ini? Tidak! Aku tidak boleh seperti ini, dia telah bersama temanku. Aku tidak boleh seperti ini. "Ya udah sekarang kamu fokus bahagiain temen aku, oke?" kataku tersenyum padanya. Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Ah aku sangat rindu senyuman itu.

Terimakasih kau sudah mau jujur padaku, setidaknya aku lega aku tau dan aku juga bisa jujur, aku menyesal kenapa tidak dari dulu, saat kau belum mengenalnya. Tapi sudahlah, kita saling tau, aku menyukaimu dan kau menyukaiku, tapi kau punya tujuan lain aku juga sudah punya tujuan lain. Kita terhalang sekat, sekat tujuan masing-masing, tak bisa dipaksakan kembali, tak bisa memaksa, kita tak bisa apa-apa. Semua terlambat, karena sudah terhalang sekat. Kita tak tau kedepannya, apa sekat itu akan hancur atau tidak, siapa yang tau:).


Terimakasih:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar