"Rindu aku;;)" dia mengomentari status bbm ku, aku menutup mulut dengan tangan ku karna sedikit terkejut "ya Allah dia menyapaku, rasanya sudah lama tak berkomunikasi" kataku dalam hati, aku lalu membalas dengan emoticons rolleyes saja, habis aku tak bisa berkata apa-apa aku tak mungkin menjawab "ya aku merindukan mu" ah itu sangat konyol, aku tak akan melakukan itu lagi. Handphone ku berbunyi kembali, ya dia membalas, "aku juga rindu:)" katanya, mulut ku kembali menganga ingin rasanya loncat loncat dan berteriak senang, tapi aku sedang ada dirumah, aku malu pada ibuku jika melakukan itu. Sesaat aku bingung harus menjawab apa, aku balas lagi dengan emoticons fakesmile haha aku sungguh bingung harus menjawab apa, "semoga dia mengerti" pikirku. "aku kerumah ya?". Lagi-lagi aku kaget bagaimana ini aku harus apa?
"kamu kan tau ga boleh sama ibu" jawabku, "kali ini aku akan tetap kerumah, mereka juga pasti ngerti" jawab nya. Dia nekad sekali, aku sangat bimbang "hei mengapa kamu nekad!! aku meleleh ini" batinku "kita coba" jawab ku, ya aku juga harus mencoba nya, masa dia saja yang berjuang aku tidak, aku pun harus berjuang:), aku segera ke kamar mandi, aku harus wangi dan cantik. Akan ada tamu spesial datang kerumah. Setelah beres mandi aku tergesa-gesa masuk ke kamar ku dengan wajah yang senang, ibuku menatap ku dengan tatapan aneh dia tak berbicara apa-apa tapi dia memperhatikan ku begitu curiga, haha aku tak peduli, aku harus memilih baju yg terbaik, aku hanya memikirkan itu. "tok tok tok" terdengar suara ketukan pintu. "Aduh pasti dia, ah biar saja ibuku yang membuka" aku kembali merapikan baju ku dan juga jilbab ku, lalu aku menunggu, menunggu ibu mengetuk pintu kamarku. Tak lama "toktoktok, dee ini ada temen kamu" suara ibuku terdengar jelas dibalik pintu kamar ku, jantung ku berdegup kencang sangat kencang, bukan berdegup karna takut pada ibu, tapi aku berdegup karna aku sudah lama tak bertemu dengannya, dengan dia yang aku rindukan. "Santai-santai" aku berbicara sendiri sambil mengusap ngusap dadaku. Pintu pun kubuka, ibu sepertinya kesal padaku, terlihat jelas dalam raut wajah nya, ibu seperti ingin berbicara sesuatu, seperti ingin memarahiku, tapi mungkin dia malu untuk memarahi ku karna ada teman ku itu. Aku pun tersenyum dan mengangkat tangan ku "peace" kata ku, dan tak kusangka ibu mengusap-ngusap kepalaku dan tersenyum "sanah" kata ibuku aaaaa aku senang " serius bu?"kataku pelan "ibu serius, tapi jgn macem-macem ya" kata ibu, "siap buuu" jawabku semangat, aku langsung ke ruang tamu menghampiri dia yg sudah menunggu 5 menit yg lalu, "rida" kataku, dia pun menoleh dan tersenyum "hai apa kabar?" Katanya, dia tak berbeda, dia tetap menjadi dirinya. Lelaki memakai topi yang selalu dipakai ke arah belakang, dan celana yang sobek dilutut. Dia datang kerumah ku dengan penampilan seperti ini? Sungguh dia gila, bagaimana bisa dia meyakinkan ibu? Ya allah terimakasih. "Baik-baik" jawab ku sambil tersenyum, dia pun kembali tersenyum. Kami pun saling berbincang, memecahkan celengan rindu:).
Hanya cerita belaka :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar