Hallo nama ku Feby, aku nakal, selalu ngelawan orang tua, sering main, suka musik keras, padahal aku seorang muslim, ibuku selalu memaksa ku untuk berjilbab, kalau ada ibu aku pakai jilbab, kalau di sekolah di lepas, sering masuk BK, banyak kasus, sering bolos sekolah, rokok? Ya aku suka merokok. Jarang sih kalau lagi ngumpul temen aja, minum-minuman? Gak lah aku ga senakal itu, apa lagi narkoba? Jangan cari mati ga berguna!.
Tapi sekarang aku jauh dari semua itu. Aku memakai jilbab menutupi leher dan dada ku, sering tilawah (mengaji) di rumah, rajin shalat, sesuatu yang tak terduga bukan? Aku akan ceritakan karna siapa aku seperti ini, jelas karna Allah swt, maksudku siapa yg dijadikan perantara hingga aku berubah menjadi seorang muslimah.
PERTEMUAN
Sekitar tahun 2013, ada acara musik indie, tentu aku datang sudah 2 kali aku datang ke acara musik seperti itu, tau nya sih dari temen ku, kata nya seru, keren juga, bakal nemu banyak temen, begitu yg di promosikan teman ku, tau kan remaja labil nya minta ampun, ya aku ikut lah sama temen aku ke acara itu. Banyak banget anak remaja yang keren, cantik-cantik, kece, cakep-cakep, tapi ada juga yang penampilan nya gilaaa!! Acak acak kan tapi keren sih pe-de hahaha. Disini pertama kali aku bertemu dengannya.
Setelah penampilan dari billfold, kami break dulu karena memang sebentar lagi adzan dzuhur, penonton pun berkeliaran, ada yg mencari minum, makanan, ada yg hanya diam saja di bawah pohon, ada yang duduk duduk santai, ada yang foto dengan asyik nya bersama teman, ada yg tertawa, ada yang hanya berdiri melihat sekeliling. Itu aku. Aku dan teman ku Ruri dan Galih berdiri saja di dekat pohon. Kami menunggu teman kami yang lain, entah mereka dimana, mungkin sedang melihat kaos kaos. Tak lama kulihat segerombol anak muda pria, yaa seumuran lah pasti kelas 1 SMA an kalau engga paling kelas 2, mereka berjalan dengan cool nya, tampan. Jaket gombrang, celana sobek-sobek, topi, bucket hat, anting hitam, kemeja, kaos hitam.rata-rata seperti itu penampilan nya.
"Idaaaan!!" Teriak Ruri teman ku dengan melambaikan tangan kepada salah satu dari gerombolan itu.
Dan sett.. ada satu orang yang menoleh dia memakai jaket hijau lusuh gombrang, dan celana jeans tak ada yg sobek, mulus, serta sepatu Vans authentic hitam, rambut hitam sederhana dan satu anting ditelinga kirinya menambah kesan tampan untuk nya.
"Jirr, maneh eweuh kaera"kataku sambil sedikit menyenggol Ruri
"Bae da wawuh urang mah" jawab Ruri
Laki-laki itu menghampiri kami, lalu dia tersenyum pada Ruri dan Galih.
"maneh kadieu gening?" tanya Galih
"Heeuh urg minjem hela ka si kitok"
Jawab laki-laki itu sambil mengambil minuman Galih, siapa dia? Aku tak mengenalnya.
"Di injeum keun ku urang embung siamah"kata Ruri
"era minjem ka awewe mah"katanya sambil sedikit tertawa, lalu dia melihatku, sedikit heran
"Saha ieu?"dia bertanya pada Ruri
"Baturan, geulis heeuh?" Jawab Ruri
"Biasa sih" jawab nya
Hah? Biasa? Heloo aku udah kaya vokalis billfold gini dibilang biasa.
"Idan"katanya kepadaku sambil hendak bersalaman
"Feby" kami pun bersalaman
"Urang kaditu hela heeh"katanya pada Galih dan Ruri
"feb duluan ya"katanya padaku sambil tersenyum
"bisa weh siamah modus na teh, indit hahaha" kata galih sambil memukul kaki nya
Dia pun pergi sambil sedikit tertawa-tawa, tak tau dia pergi kemana mungkin membeli minuman.
"dek kamana si idan?" Tanya ku pada Ruri
"palingan solat si eta mah" jawab Ruri
"Jirr solat? Hade gening" kataku
"Maneh lain solat atuh Feb, ke di imam man ku si eta hahaha" kata Ruri
"Manehmah" kata ku sambil memukul kecil bahu Ruri dan kami pun tertawa.
Itulah bahasa yang dipakai, kata guru sunda sih bahasa itu bukan kasar, tapi bahasa loma, kalau gasalah itu juga habis aku lupa haha
Beberapa menit kemudian acara pun di mulai kembali hingga tak terasa sudah pukul 17.15
"Feb dek balik sorangan wae?"tanya Galih padaku
"Heeh kalem weh da can peting, jug weh tiheula" jawabku
"Kalem si Idan oge asa ngaliwat ka cangkuang da"kata Galih sambil mencari-cari sosok Idan
"Tuh si Idan, Idaaaan!!"teriak Ruri, lagi-lagi Ruri yg memanggil Idan haha
Idan dan satu orang teman nya itu menghampiri, dia naik motor vespa.
"Naon deui?kangen?" Kata Idan pada Ruri
"Najis!, ieu maneh bareng lah balik jeung si Feby"jawab Ruri
"Heeh dan watir si ieu"kata Galih
"Gak apa apa, pulang sendiri aja" jawabku, dan jawaban ku mengagetkan Ruri, karna aku menjawab memakai bahasa indonesia hahaha
"Maneh ni soimut make indo hahaha" protes Ruri
Ruri, Galih, dan Idan pun tertawa mungkin yaa memang tak enak di dengar, seperti orang asing. bukan sahabat haha. Aku hanya menunduk malu, entah kenapa aku tadi bicara pake bahasa indo, apa karena Idan asdfghghjkl.
"Hayu bi" kata Idan
Aku menanggah kaget, dia mengajakku? Bi? Memanggil ku dengan sebutan lain?
Aku diam saja, kan dia sedang membonceng kawan nya, masa iya aku di ban motor-_.
"Eh heeh, maneh haling atuh supri! urang dek nganterkeun princess" kata Idan.
"Oh heeh kalem atuh sapri!" jawab temannya sambil turun dari motor
"Sok teh mangga"katanya lagi
Aku pun menaiki motor vespa merah miliknya. Deug! Salting!.
"Tiheula barudak.."katanya sambil pergi membawaku dengan motor indah ini hahaha alay.
Entah kenapa bahagia nya aku, sore-sore ditemani temaram, disini aku duduk dibelakang nya. Seakan hanya aku dan dia, memang hanya aku dan dia kok ini motor kan cuman muat dua orang aja hahaha.
"Rumah feby teh dimana?" Saat lampu merah di stopan tega-lega dia menanyakan itu
Haah sedikit lega dia tak memanggil ku dengan panggilan "bi" lagi hahaha aku geli dengernya.
"Cangkuang" jawabku singkat
"Ohh pantes atuh galih nitip ke idan"
"Idan dimana emang?" Tanyaku
"Soreang bi" jawab Idan
Brrrrr! Merinding denger di panggil "bi" geli sumpah haha
"Dih terus kenapa mau nganterin aku atuh, udah aku naik angkot aja yah" aku pun hendak turun
"Ehhhh jangan turun awas weh mun turun" kata dia sambil menengok ke arah ku dan raut wajahnya serius seperti benar-benar tak boleh.hemm
Aku pun membenarkan lagi posisi duduk ku.
Lampu hijau pun hidup, Idan kembali menjalankan motor nya
"Idan kan sekarang lagi di nenek, jadi ke rancamanyar"
"Ohh gitu.." kata ku
"Mana mau kalau Idan di soreang terus nganter Feby ke cangkuang meni asa ku tekudu" begitu katanya.
Dih sewot banget ini cowo kampret..
"Emm" aku hanya jawab seperti itu
"Mau Idan di soreang, katapang, dago, amrik, zimbabwe, Idan mah mau aja anterin feby" dengan polos dia juga berkata seperti itu
"Tok!" Ku getok helm nya..
"Modus!hahaha"
Itu lah pertama kali aku bertemu dengan nya ada kesan yang paling merinding, langsung bikin sadar, saat aku sampai di depan rumah waktu nya setelah beres adzan maghrib lah kira-kira, daerah rumah ku juga sudah sepi.
"Makasih dan udah anter"kataku sambil tersenyum aku pun segera membuka pagar rumah ku
"Bi.." katanya
Ihhh please jangan panggil "bi" kaya yg pacaran !!!asfghjkl
Spontan aku menengok, "apa?"
"Jangan lupa shalat" begitu katanya sambil tersenyum ikhlas sekali senyum terpancar indah
Bulukuduk ku merinding. Iman ku seperti hadir kembali. Aku jarang shalat. Astagfirullah dalam hati langsung ku katakan itu.
"Iya" jawabku sambil tersenyum
Aku pun kembali membuka pagar
"Bi.." lagi-lagi dia memanggil namaku
Dia selalu membuat aku bergetar please!!!
"Hem?"
"Engga"begitu katanya sambil nyengir
"Ih haha" aku pun segera memasuki rumah
"Biii.." sekarang panggilan nya agak keras
Aku yang akan membuka pintu rumah kembali lagi kedepan
"Apa Idaaaan??" Kataku
"Boleh ikut shalat? Takut ga keburu"begitu katanya sambil memasang wajah memohon.lucu.
Aaaaa sumpah meleleh, aku baru nemu cowo yang kayak gini.
"Ya udah ayo masuk"
Dan akhirnya Idan masuk ke dalam rumah ku. Tanpa mengucapkan salam aku langsung teriak kepada ibuku
"Ibuuu ada temen feby nih" teriak ku
"Duduk dulu dan"kata ku sambil mengarahkan dia untuk duduk di sofa
Tiba-tiba ibu ku datang, dia berkerudung, tidak gemuk, semampai, dan dia galak haha
"Eh ada siapa ini" kata ibu ku somanis
"Assalamualaikum tante" idan pun berdiri dan mencium tangan ibuku. Kayak calon aja hahaha
"Siapa namanya? Temen feby? Sesekolah?" Begitu tanya ibu ku
"Entar bu tanya nya idan mau ikut shalat"
"Ohh sok atuh sini sini" kata ibuku sambil riweuh menunjukan kamar mandi.
Idan pun dengan malu-malu mengikuti ibu.
Dirumah memang hanya ada aku dan ibu, ayah masih kerja dan kaka ku belum pulang kuliah.
Tak lama Idan pun keluar dari kamar mandi.
"Dimana?"katanya
"Apaan?" Polosnya aku jawab seperti itu
"Shalat nya"
"Ohh iya lupa"
Aku pun menunjukan Idan ke kamar kaka ku, ku amparkan sajadah dan aku simpan sarung yang baru di atas sajadah
"Makasih"kata Idan lalu dia cepat cepat masuk ke kamar kaka ku untuk memulai shalat, takut keburu isya sepertinya.hem
Dari situ entah kenapa tiba-tiba ada keinginan ku untuk shalat, ada yang menyuruh ku shalat tadi dengan pancaran senyum indah.
Aku pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, ibu melihatku diapun tersenyum. Mungkin dalam hati ibu "akhirnya.." gitu kali haha
Kupakai mukena ku, ini niat, aku kali ini benar benar niat shalat, tanpa paksaan, paksaan dari ibu.
Bismillah..
"Assalamualaikumwarohmatullahiwabarakatu" aku menengok ke arah kiri
Lalu spontan ku usap wajahku alhamdulillah kataku. Tentu saja aku berdo'a, aku berdo'a agar aku terus seperti ini, berubah.
Aku pun segera ke ruang tamu, menemui Idan takutnya dia mau pamit pulang.
"Bi, aku pulang yah" baru saja aku sampai di ruang tamu dia dengan sigap berdiri dan bicara seperti itu
"Makan dulu meren, yu makanan nya udah masak"kataku
Dengan tersenyum dia menolak untuk makan bersama
"Gak bi ah, nenek aku takut kangen itu dirumah"
"Ih hahaha dasar"
"Buu, Idan mau pulang cenah"
"Makan dulu ih yah" kata ibu ku yg dengan buru buru datang dari dapur
"Makasih banyak tante, udah malem ah takut nenek kangen"jawab nya juga
"Eh kamu mah" jawab ibuku sambil tersenyum
"Pulang dulu tante assalamualaikum"katanya sambil mencium tangan ibuku untuk yang kedua kalinya
Aku pun mengantarkan Idan kedepan rumah
Dia starter motor vespa nya, "uih hela nya, assalamualaikum" kata nya sambil tersenyum. Aaa senyumannya bikin melt!
"Waalaikumsallam"kataku sambil melambaikan tangan
"Pacar nya aja rajin shalat masa kamu engga" kata ibu ku
Pacar? Ohya aku baru inget pacarku.. pasti dari tadi dia menghubungi ku ah sial marah nanti dia gara-gara ga di kabarin.
"Bukan pacar ibuuu temen itu mah"
Ibu ku tak menjawab dia hanya kembali menyuapkan nasi kemulutnya.
Aku segera mengambil handphone ke kamar. Dan damn! Panggilan tak terjawab 12, sms 14.
Ada di sms terkhir pacarku marah.
"Maneh kamana!!!"
Aku langsung telepon dia
"Yang?"kataku
"Naon" jawabnya ketus
"Maaf tadi ada temen kerumah"
"Saha jalu??"
"Si iren"terpaksa aku berbohong
"Ya udah, jangan lagi ga ada kabar"
"Iya maaf sayang" kataku
"Lagi apa?"
"Lagi mau makan tadi teh"
"Aduh makan dulu yang sok tutup aja"
"Iya bye"
"Bye, aku sayang kamu"
"Aku juga"
Dan hari ini aku merasa bosan saja pada Ilham pacarku. Bukan tak sayang tapi hanya bosan. Aku pacaran dengan Ilham sudah 8 bulan lumayan lah dari kelas 3 smp sampe sekarang kelas 1 sma. Tapi bosan udah muncul aja. Apa gara-gara jarang ketemu? Tau ah.
Dreut...dreut
Handphone ku bergetar, ada notifikasi BBM hey! Ada undangan, bravo! Si nama sederhana invite pin bb ku, tak mau ambil pusing pasti dari Ruri atau gak dari Galih
Idan
Bi acc ya! Kalau engga ya berarti ga kenal, kalau ga kenal ya berarti yg tadi aku bonceng ghaib. Hihihihi
Hahaha kampret ih ada ada aja.. langsung tanpa lama-lama aku accept pin Idan. Entah apa ini tapi aku senang, bukan jatuh cinta aku yakin bukan. Aku sayang Ilham kok.
Dan
PING!!!
Idan bm !!!!!!!! Santai jangan salting fiuh..
Aku pun membalas..
Bersambung....next yg ke 2:v
Hehe .. Lumayann 😂
BalasHapusihhh ina baca????makasihhhhh yaaaa :'):D
BalasHapus