"Aaa liat deh dia lucu kan??" Kata teman-teman ku padaku, mereka histeris hanya karena melihat adik kelas baru itu. Halah brondong!!
"Lucu apaan bocah gitu" kataku. "Ahhh la lo gatau gimana menarik nya mereka sih, liat dong murid baru itu style nya unyu banget ngalahin kaka kelas nya deh". "Alay lu ah" jawab ku sambil menjulur lidah pada mereka dan masuk ke kelas, entah kenapa aku memang gak suka sama yang namanya adik kelas, yaa mereka manja! Ga cowo ga cewe, tingkah nya aneh aneh. Ya pokoknya aku ga suka.
Seperti biasa pulang sekolah aku naik bus sendiri, teman-temanku sih naik angkot yaa rumah mereka cukup dekat berbeda dengan ku, mereka juga mungkin banyak uang jadi naik angkot haha aku irit aja naik bus gratis, memang kadang gak kebagian tempat duduk, kaya sekarang ini, berdiri memegang besi yang memanjang yang ada di atas kepala ku, dan diapit oleh banyak orang yang popuritas bapak bapak. Ah sumpek!.
Gak ada teman ngobrol, setiap pulang sekolah pasti selalu seperti ini. Banyak sih yang naik bus dari sekolah lain, tapi kan aku gak kenal mana mungkin aku langsung nyapa mereka, nanti dikira orang gila haha.
"Tiditt" bus berhenti secara tiba tiba
Tubuh ku tidak terkontrol, terdorong ke depan dan mundur kebelakang, tapi ada yg menahan entah siapa, aku pun menengok kebelakang
"Hati-hati teh" katanya dengan suara anak kecil menuju pubertas (suara remaja cowo), haahh brondong, batinku.
"Eh iya makasih"jawab ku sambil tersenyum "Sama-sama teh" jawab nya sambil membalas senyumku.
Kulihat dia memakai sweater merah, potongan rambut yg tipis di sebelah kiri dan kanan, memakai celana blueblack yg cukup di kakinya, dan sepatu model diatas tumit, yaa lucu sih ditambah dengan wajah nya yg baby face ditambah baik pula udah nolongin, hahahaha. Aku kembali tersenyum pada anak itu dan segera memalingkan wajahku darinya.
"Yaah yg nolong bocah malesin.." batin ku
Pandangan ku kembali lagi ke depan, memandang sekitar, ternyata tadi pak supir tak melihat ada yang menyebrang jalan. Kasian pak supir dimarahi penyebrang itu. Sabar ya pak hahaha
Seperti biasa aku menikmati perjalanan pulang ku, di temani pedagang asongan dan musisi bus hehe, mereka terkadang sedikit menghibur.
"Kiri pak.."teriak suara yg ada di belakang ku, badan ku sedikit tersenggol oleh orang itu, "duluan teh" katanya sambil tersenyum. "Hah si brondong" batinku, "eh iya mangga" jawabku sambil tersenyum bingung.
Gak kenal juga so so nyapa, so so asyik hihhh so imut lah pokoknya bocah! Aaahh gak tau kenapa aku ga suka sama bocaaaaaaahhhhhh. Kulihat dia menuruni tangga bis, sebelum turun dia berterimakasih dulu kepada pak supir sambil tersenyum. Aku yang melihat itu bukan tersanjung malah makin tak suka. Modus!!! Ngapain juga aku pikirin ya?
Keesokan harinya, seperti biasa, teman-teman ku muji muji adik kelas cowo, mereka bilang sih iseng, suka beneran tau rasa dah. Tapi di hari ini ada kejadian yang bisa dibilang cukup menarik haha. Saat pulang sekolah memang seperti biasa aku naik bus, seperti biasa juga bus penuh, dan seperti biasa juga aku berdiri dan memegang besi yang ada di atas kepalaku. Tak lama ada penumpang yang turun, dengan sigap aku langsung menggantikan tempat duduk itu. Dan taraaaaammmm di sebelah kanan ku sedang duduk si bocah smp yang waktu itu nolongin. Degdegdeg jantung ku berdebar tak karuan. Santai aja kilaaa!.
Aku pun menghiraukan nya. Tapi dia menengok ke arah ku dan melihat wajah ku, aku spontan menengok juga ke arah nya. Dia malah kembali melihat handphone nya sambil senyum-senyum sendiri. Kenapa ni bocah senyum-senyum sendiri? Apa wajah gue jelek? Apa ada sisa makanan dibibir gue? Aku mengusap-usap pelan mencari yang menjanggal di wajah ku. Dia melihat ku kembali dan tersenyum lagi, sebenarnya bukan senyum, ini sih hampir ke tertawa. Ngetawain gue ini mah. "Apa? Ada yang lucu" kataku dengan intonasi yang sedikit jutek, kenapa sedikit jutek nya? Karna kalau banyak kasihan dia masih kecil haha. "Engga, teteh kenapa?" jawabnya dengan senyum dan gigi rapih nya terlihat. "Kenapa apa? Gapapa" jawabku dan bego nya aku masih mengusap-usap pipi ku, masih takut ada yang aneh di wajahku. "Itu teteh kenapa, usap-usap wajah" katanya sambil sedikit tertawa, saat aku mendengar dia berkata seperti itu, satu kata aja sih SKAKMAT!!.
Aku segera menurunkan tangan ku ke tas yang ada di pangkuan ku, dan aku segera memalingkan wajahku dari si bocah. Aku malu.
"Lucu pisan si teteh" terdengar suara dia pelan memang, tapi aku yang berada disampingnya tentu saja mendengar. Spontan aku menengok ke arah nya dan menaikkan alis ku, dia pun melihat juga ke arah ku. "Teteh lucu" katanya dengan senyum yang selalu hadir di bibir nya dan mata yang terlihat lebih fokus ke arah ku. Aku hanya menepak jidatku dan menggelengkan kepalaku dan mengalihkan pandangan ku ke arah kiri melihat tas orang-orang yang sedang berdiri tidak kebagian tempat duduk, sumpek memang, tapi dari pada melihat ke arah kanan? Mati gue!. Dasar bocah..
Beberapa menit kemudian, dia menunjukkan handphone nya kepadaku. terlihat memo disana dan ada tulisan, "teteh namanya killa tiandra ya?" Begitu yang kulihat di handphone nya. Aku menengok lagi ke arah nya, dia cuman nyengir "permisi teh mau turun" katanya yang masih nyengir, aku pun berdiri dulu membiarkan dia keluar.
"Duluan teh killa" kata nya sambil tersenyum. Senyum wae.
Aku tak menjawab, aku hanya menggelengkan kepala ku dan kembali duduk tapi duduk di tempat yang tadi dia duduki kan orang lain juga pengen duduk haha. Terlihat lipatan kertas di tempat duduk itu, aku ambil kertas itu, masa iya mau di dudukin?haha. Sedikit penasaran dengan isinya. Aku pun membuka lipatan itu. hey nama ku!
"Teh killa besok kita kenalan ya"
Begitu tulisan nya. Senyum-senyum sendiri? Jelas lah, habis lucu. Udah tau nama ku masih pengen aja kenalan. Besok juga kan belum tentu ketemu, seneng? Lumayan hahaha. Aku pun menyimpan kertas itu di tas ku, kenang-kenangan. Bahan cerita buat anakku nanti, ya nanti kalau udah nikah hahaha
Bercerita pada teman-teman ku? tentu saja, memang tak histeris, tapi malah mereka yang histeris, dan mencibir ku karna aku mulai menyukai brondong. Padahal aku gak bilang gitu-_
Karna aku bercerita tentang bocah smp itu teman-teman ku penasaran, dan nekad nya mereka pulang sekolah mau naik bus demi ketemu bocah itu. aduh sobat sobat alayku..
Bel sekolah pun terdengar itu menandakan pulang telah tiba haha. Dan teman-teman ku, Riska, lola, dan mili mereka riweuh ingin cepat pulang, menarik-narik tangan ku. Dengan malas aku ikuti mereka. aaaa mereka riweuh banget hahaha
Saat di bus mereka tidak protes dengan keadaan bus yang penuh dan sumpek, mungkin saking semangat nya. "Mana bronis nya?" Kata mili teman ku sambil melihat-lihat sekeliling bus, "mana gue tau" kataku sambil mengangkat bahuku. "Jangan di sembunyiin dong la" kata riska, "nyembunyiin apa emang gue ga liat ris"kata ku, semangat mereka pun seketika hilang. Sebentar lagi mereka turun tapi si bocah smp masih tetap tak terlihat batang hidungnya. "Kiri pak" kata teman ku, seorang kenek lalu mengetuk-ngetuk sebuah besi tempat pegangan, seperti di ketuk dengan cincin nya itu memberitahu kepada pak supir untuk berhenti. Kawan kawan ku pun turun dari bus, "duluan laaa daah" kata mereka kompak, "hati-hati" kataku. aku sedikit kecewa entah kenapa, karna aku memang sama sekali tidak melihat bocah smp itu, mungkin dia gak pulang jam segini kali ya. Karna memang sedikit bosan mataku pun mencari-cari sosok bocah smp itu. tunggu sepertinya itu dia!. Disana, dibangku belakang dekat pintu duduk berdua dengan perempuan sepertinya seumuran. Oh mereka bercengkrama dan juga tertawa bersama, em. Aneh nya tiba-tiba hati ku jadi kesal banget, sedikit nyesek juga. Kenapa coba?.
Dia melihat ku! Mungkin aku melihat mereka terlalu lama hingga dia melihatku. ah sial!
Kulihat dia berdiri dan seperti meminta ijin pada perempuan itu. Dia berjalan, berjalan ke tempat ku berdiri. Salah tingkah? pasti, aku segera membalikan badanku. Takut dia nyapa aaaaa.
Tiba-tiba ada yang mencolek pundak ku, ini pasti si bocah aaaaaa malu gue.
Aku pun membalikan badanku, dan memang benar si bocah. Wajah nya lucu sekali! Ga kuat haha. Aku mundur kebelakang karna yaa sedikit kaget, dan karna bus ini lumayan penuh tak sengaja aku menginjak kaki bapak yang ada di belakang ku
"Eh maaf pak" kata ku sambil menunduk pada bapak itu, bapak itu hanya tersenyum.
aku pun kembali melihat bocah itu, bus ini terlalu sempit. Sedekat ini kah aku dengan nya, mungkin hanya berjarak setengah lengan. Maygat!
"Teteh" katanya sambil tersenyum senang. "Apa? Katanya mau kenalan tapi asyik sama yang lain" kataku jutek, entah kenapa kesal banget! Jadi aku mengatakan itu saja. Jujur lebih baik haha. Dia pun menyodorkan tangan nya padaku hendak bersalaman, aku pun melepaskan tangan kanan ku dari besi bis dan tangan kiri ku memegang ke bangku, aku pun menjabat tangan nya. "Itu temen aku teteh, nama ku zidan, teteh siapa?" katanya sambil sedikit tertawa, "kan udah tau" kataku dan hey aku tersenyum padanya. "Pura-pura gatau aja biar seru" jawab nya, "ihahaha, killa" kataku. "Ohh baru tau" kata nya sambil so polos dan mengangguk-ngangguk, jelas saja aku tertawa, haha dia sangat lucu, dan tak sadar tangan kami masih berjabatan. "Lepas teh tangan nya" kata nya, aku pun mencoba melepaskan tangan ku tapi ga bisa tangan dia menjabatku keras, "jangan di tahan kali" kata ku, "gak, siapa yang nahan sok coba lagi gera" katanya sambil tertawa lucu, aku pun mencoba melepas lagi tangan ku, dan akhirnya terlepas. "Tuh kan yey bohong yey" kata nya sambil menunjuk-nunjuk ke arah ku dan mata nya seperti curiga curiga gitu hahaha aku pun tertawa, kami pun tertawa.
Dari situ pokoknya permanen aku suka bronis! Brondong manis hahahaha.
Selesai.